Di perguruan tinggi, bulan juli sd
agustus merupakan awal-awalnya penerimaan mahasiswa baru. Para siswa lulusan
SMA/SMK biasanya mulai berburu Perguruan Tinggi favorit, bahkan sudah
dipersiapkan sebelum UN dilaksanakan dengan mendaftar SNMPTN maupun SBMPTN.
Setelah mereka dinyatakan lolos atau diterima di Perguruan Tinggi masing-masing
biasanya ada banyak serangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh mahasiswa baru
mulai dari Tes kesehatan, Verifikasi data, mengisi rencana studi, Program Pengenalan
Akademik (PPA), Orientasi Kepramukaan dan sebagainya.
Dari beberapa kegiatan tersebut,
kegiatan yang paling berkesan adalah
Program Pengenalan Akademik (PPA) atau dulu sering disebut OSPEK. Dan
ada yang perlu diluruskan di sini, bedanya PPA dengan OSPEK. Kalau denger kata
Ospek tuh serem, maba disuruh ini itu, make kaos kaki belang belang, pake tas
kardus, rambut diiket pake tali raffia, dan pake cocard aneh. Yang lebih
seremnya lagi kakak-kakaknya galak, suka bentak-bentak dan apabila kita ngelakuin
kesalahan hukumannya juga berat. Pokoknya perpeloncoan rentan sekali terjadi
disitu, tekanan batin banget kan. Nah bedanya dengan PPA.?
Program Pengenalan Akademik atau
yang biasa disingkat dengan PPA adalah seperti namanya yaitu program yang
dirancang untuk mengenalkan dunia akademik di kampus yang diisi dengan berbagai
materi hingga outbond. Penugasan yang diberikan kepada Maba pun lebih ke unsur
kreatif dengan membuat essay, life planning, mind mapping, surat, pensi, dsb.
Acaranya pun dikemas dengan lebih menarik dan tidak unsur perpeloncoan,
sehingga kesan yang maba dapat yaitu Fun, edukatif, dan ngangenin.
Dan apa itu PPA BALA-BALA.?
Sebenarnya itu adalah yel-yel pada
saat PPA di Fakultas Ekonomi Unnes kemarin, ya liriknya seperti ini (dinyanyiin
pake lagunya trio kwek kwek – katanya)
PPA bala-bala katanya katanyaBrilian Pesertanya Nyatanya NyatanyaFE Fakultas kita Wooww WoowwPalling ngetop Gayanya ihiik ihiik
PPA Unyu-unyu katanya-katanyaImut dan lucu-lucu nyatanya-nyatanyaKompak selalu satu Wooww WoowwSemua orang tahu ihiik ihiikk
Hayoo siapa aja tadi yang ikut
nyanyi.? Gimana asyik kan , hehehe
Dari kata bala-bala yang diambil
dari nama makanan di jawa barat. Kalau istilah umumnya lebih dikenal namanya
bakwan yaitu gorengan isi campur-campur, ada wortelnya, toge dan sayuran
lainnya. Ya, PPA kemarin juga seperti bala-bala. Rasanya campur-campur sedih,
gembira, haru dan tentunya sangat berkesan.
Untuk menyelenggarakan acara sebesar
PPA ini butuh persiapan yang tidak sebentar, acara yang dilangsungkan tanggal
19-21 Agustus 2015 ini harus disiapkan dari awal bulan juli. Pengorbanan yang
begitu besar ketika para panitia harus datang ke kampus seminggu setelah Hari
raya idul fitri. Di mana waktu-waktu lebaran adalah momen yang paling special untuk
berkumpul dengan keluarga. Tetapi karena ada PPA, kami harus mengorbankan waktu
kebersamaan kami dengan orang tua tercinta. Semoga bisa berbirrul walidain di
lain kesempatan. Kurang lebihnya satu bulan setengah waktu yang dibutuhkan
untuk menyiapkan acara PPA ini. Dan hampir setiap hari kami melakukan rapat dan
rapat, ya beginilah kalau jadi mahasiswa kura-kura,
Kerjaannya ya kuliah rapat kuliah rapat. Ya sebenarnya tujuan ikut
kepanitiaan PPA ini bukanlah untuk mencari popularitas, modusin maba, mau dianggap
senior oleh maba, bales dendam ke maba atas apa yang dilakukan kakak tingkat di
tahun sebelumnya, atau apapun itu. Tapi, ikut dalam kepanitiaan ini karena
panggilan jiwa ingin mengabdi dan insyaa Allah kalau niatnya lurus, yang
lain-lain akan ngikut dibelakang. Apa aja yang ngikut, pahalanya ngikut,
berkahnya ngikut, jadi dikenal maba, banyak kenalan, punya pengalaman, dan masih banyak lagi. hehehe
Nah itu, yang terpenting adalah
luruskan niat dan jangan neko-neko. Banyak banget hal-hal yang didapat dari
kegiatan PPA ini, terutama buatku selaku panitia. Mulai dari keluarga baru,
pengalaman baru sampai semangat yang baru. Di PPA kemarin kebetulan aku diamanahi
untuk menjadi coordinator Fasilitator, yaitu tim yang memfasilitasi coaching di
pagi hari sebelum acara PPA inti dimulai. Selain amanah di fasilitator aku juga
merangkap sebagai DIsman “bayangan” pada saat acara berlangsung. Nah disini
capeknya luar biasa, capek banget nahan senyum berjam-jam. Karena disman
dituntut harus bisa professional dalam menjalankan tugasnya. Dan Alhamdulillah itu tidak terbawa
setelah PPA usai, sekarang masih bisa tersenyum lebar J
hehehe.
Ada hal yang paling berkesan, yaitu
pada saat pertama kalinya aku dipercaya menjadi moderator di hadapan 900
generasi brilian, mahasiswa baru FE Unnes 2015. Pembicara yang dijadwalkan
mengisi acara jam 7.30 harus datang sedikit terlambat yang membuat detak
jantung ini semakin memburu, Ditambah demam panggung yang kian melanda dan
dikejar-kejar terus sama koorlap/GO terkait waktu yang harus segera
diselesaikan oleh pembicara. Wah lengkap sudah pengalaman jadi moderator
pertama kalinya.
Selain hal-hal menarik diatas, ada
hal yang sangat disesali. Ternyata ada perubahan waktu kegiatan di TOR(Term Of
Refference) yang semula kegiatan diberikan istirahat pada jam 12,00 menjadi
tanpa istirahat dan acara dilanjutkan sampai jam 2 siang. TOR fix tersebut baru
diketahui pada pagi hari di hari pertama. Yang sangat disesalkan kenapa TOR
yang terakhir itu tidak disosialisasikan kepada semua panitia. Karena Imbasnya
adalah para peserta PPA hanya mempunyai waktu beberapa menit saja untuk
melaksanakan Sholat Dhuhur, dank arena itu juga ada banyak yang akhirnya
terpaksa tidak bisa melaksanakan sholat dhuhur dikarenakan antri wudlu orang
sebanyak itu ditambah tempat sholat yang kurang memadai. Mungkin kalau
istirahat untuk makan siang bisa ditunda sebentar, tapi kalau masalah Sholat
itu kan sesuatu yang sangat vital dan tidak boleh ditinggalkan kecuali ada
udzur. Terus DOSA 900 orang siapa yang mau nanggung..?? jangan sampai karena
kelalaian acara kita menyebabkan banyak orang tidak bisa melaksanakan
kewajibannya sebagai seorang muslim. Astaghfirullah, semoga kami diampuni atas
segala dosa yang kami perbuat. Aamiin
Sore itu di sujud panjangku tak
terasa air mataku merangsek menerobos keluar, karena penyesalan atas kejadian
yang telah terjadi di siang hari itu. Tak Cuma aku yang merasakan kesedihan dan
penyesalan mendalam itu, ada beberapa akhwat yang harus ditenangkan, mereka
terisak sambil menyeka air yang keluar dari matanya. Sungguh pemandangan yang
sangat mengharukan dan akupun tak sanggup untuk melihatnya. Karena tidak ada
yang bisa kulakukan. Tidak bisa membagi pundak untuk bersandar ataupun membantu
menyeka air matanya. Tak ada seorangpun yang pantas melakukannya kecuali sang
mahram dan yang sesame perempuan. Yah Itu hanya terjadi di balik layar, kalau
di depan maba ya kita harus tetap tersenyum kecuali “Disman” yak. hahaha
Ya begitulah suka dan dukanya
menjadi bagian dari keluarga besar PPA FE 2015. Tetaplah berkarya untuk
membangun generasi Brilian yang “Madani”. Semoga silaturahim kita tetap terjaga
hingga kita bertemu di akhirat nanti. Aamiin
Dan untuk adik-adik Mahasiswa Baru,
selamat datang di kampus biru Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dan
selamat berjuang. Ingat surat yang kalian tulis untuk orangtua kalian di hari
ketiga PPA. Semoga dapat membuat semangat kalian bangkit lagi ketika kalian
sedang futur atau tidak semangat. Yuk kita berjuang bersama untuk wujudkan FE Brilian yang
“MADANI”. Dimana ada nilai-nilai islam yang selalu mengiringi aktivitas keilmuan yang
bertebaran di Kampus ini.
Semangat berdakwah, karena dakwah
bukan hanya tugas pak Kiyai.
Semarang, 8 september 2015