Saturday, May 21, 2016

Hijrah Produk





Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali produk-produk yang kita nikmati dalam kehidupan sehari-hari merupakan produk import ataupun produk perusahaan asing yang ada di dalam negeri. Di tengah-tengah serbuan produk asing seperti ini, membuat kita semakin sulit mencari produk lokal. Dan ini pun diamini dengan maraknya minimarket maupun supermarket yang juga milik asing. Sudah dipastikan laba yang didapat dari konsumen Indonesia lari ke luar negeri, dan bagaimana dengan produk lokal? Produk lokal mudah sekali tersingkirkan dari pasar. Padahal jika kita lebih mencintai produk local, kita dapat membantu mensejahterakan masyarakat kita sendiri. Karena semua keuntungan yang didapatkan sudah dapat dipastikan berputar di dalam negeri.
Kembali ke produk dari perusahaan asing yang sering kita jumpai mulai dari air minum kemasan, peralatan mandi dan mencuci, makanan, hingga alat-alat elektronik. Dari perusahaan tersebut sebagian besar kepemilikan sahamnya adalah pihak asing. Sebagai muslim kita juga harus cermat memilih produk-produk yang halal dan thoyyib. Selain itu kita juga harus waspada dengan perusahaan yang tidak berafiliasi dengan Islam. Bahkan perusahaan inilah yang masih sangat sulit untuk kita hindari produknya. Contohnya Uniliver, Danone, Coca Cola, Nestle, Starbuck, Mc Donald, dan masih banyak lagi. Bayangkan saja dari sekian banyak produk yang telah kita pakai, tahukah kemana arus perputaran uang dari perusahaan tersebut.? Dari sedikit yang saya sebutkan diatas merupakan produk-produk Amerika dan Yahudi yang tidak berafiliasi dengan ummat islam. Bisa saja dana dari keuntungannya digunakan untuk membiayai proyek besar misionaris, bahkan ada dana yang cukup besar yang digunakan untuk membiayai perang membantai saudara kita yang ada di Bumi Syam( Palestina, Suriah, Yaman, Yordania). Dan tanpa kita sadari kita telah berkontribusi membantu lawan-lawan islam untuk memerangi ummat islam sendiri. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Zionis Israel dibantu Amerika bertahun-tahun secara biadab memerangi Palestina, negerinya para nabi, negeri dimana terdapat Al Aqsha yang merupakan masjid ke-tiga yang yang diutamakan untuk dikunjungi ummat Islam di dunia. Tapi apa, Al Aqsha sekarang sudah dikuasai oleh Zionis Israel. Lantas bagaimana perasaan kita sebagai muslim?
Seharusnya kita marah melihat tempat suci ummat muslim dijajah. Minimal hati kita terketuk melihat saudara muslim kita menderita di buminya para nabi itu, dan setidaknya kita selalu menyelipkan nama mereka di setiap doa kita. Lantas setelah itu sebaiknya hal yang kita lakukan sebisa mungkin untuk sedikit demi sedikit menghindari produk-produk mereka, jangan sampai peluru-peluru yang menembus kepala bayi palestina dan rudal-rudal yang menghancurkan tempat ibadah merupakan hasil dari sumbangan kita. Bayangkan saja satu produk yang kita beli dapat menghilangkan satu nyawa bayi palestina yang tidak berdosa.
Bismillah, yuk mulai sekarang kita hijrah produk. Banyak kok produk-produk yang dapat kita gunakan sehari-hari yang sudah jelas kehalalannya dan yang pasti tidak memusuhi Islam. Muslim yang hebat itu dapat meminimalisir keburukan dan kemudharatan yang ada di sekeliling kita. Memang tidak mudah untuk meninggalkan apa yang sudah menjadi kebiasaan kita, namun bukan sesuatu yang tidak mungkin jika Allah memang sudah berkehendak. Umar bin Khatab dan Khalid bin Walid dua orang yang sangat memusuhi islam pun akhirnya luluh hatinya dan berbalik mati-matian membela kehormatan Islam. Jadi mau tunggu apalagi, mari kita bersama-sama selamatkan saudara muslim kita dengan meninggalkan produk-produk yang tidak berafiliasi dengan islam dan kita pakai produk saudara muslim kita untuk meningkatkan dan menguatkan kondisi ekonomi mereka. YUK pakai produk islam dan gapai ridho Illahi.

Semarang, 21 Mei 2016

Thursday, May 19, 2016

Semarak Family Day "Ini Ukhuwah Kita"



Hai Sobat Eksis, saatnya kita kenal lebih dekat dengan Eksis yang katanya kece abis ini. Rugi lhoo kalau kamu nggak kenal sama Eksis dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BSO yang satu ini. Eksis merupakan Badan Semi Otonom (BSO) yang berada di Fakultas Ekonomi yang bertujuan untuk mensyiarkan agama Islam di kalangan civitas akademika Fakultas Ekonomi Unnes. Bagaimana, jadi sekarang sudah kenal ya sama Eksis?. Jadi eksis itu adalah ssuatu lembaga yang sering diidentikann dengan kajian-kajian keislaman, mengaji Al Quran, Masjid dan segala sesuatu yang berkaitan dengan agama. Tapi jangan salah, kegiatan eksis nggak hanya sampai di situ sob.

Sabtu pagi tanggal 19 maret 2016 yang lalu, ada sesuatu yang beda lho sob, terlihat wajah yang berseri-seri dari 72 punggawa Eksis 1437H sambil menikmati udara sejuk pagi hari di area wall climbing Unnes. Pagi itu Eksis sedang melaksanakan kegiatan Family Day untuk para punggawa barunya yang telah secara resmi dilantik dua minggu sebelumnya. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk saling ta’arufan antar fungionaris Eksis sebagai sebuah keluarga baru.

Family Day ini dimulai pukul 7.30 diawali dengan pembacaan Al Quran dan Taujih yang disampaikan oleh ketua Eksis, Aji Prayoga. Perlu diketahui sob, di setiap acara eksis memang sudah lazim diawali dengan Tilawah (membaca Al Quran) untuk menambah keberkahan dan mencari ridho Allah atas acara yang sedang berlangsung. Setelah dibuka tilawah dan taujih, acara dilanjutkan dengan ngegames bareng dan masak-masak. Tapi ada yang unik nih sob, acara ini dipisah anatara laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi ikhtilat (bercampur baur), kan bahaya sob kalau sampai kesetrum. Uniknya disaat para perempuan seru-seruan ngegames, disini laki-lakinya kebagian tugas untuk memasak. Masakin buat ibu-ibu yang lagi ngegames. Dengan pertukaran ini bukan bermaksud memutar balikkan kodrat laki-laki dan perempuan tetapi tujuannya adalah agar acara family day ini memberikan kesan yang berbeda. Bagaimana sob yang laki-laki atau yang sering kita sebut dengan ikhwan kece ini, udah memenuhi kriteria suami idaman belum? Ups.
 
Setelah sesi masak-masak dan ngegames selesai, acara dilanjutkan dengan sharing dan makan bersama ala pesantren, yaitu dibuat lingkaran besar kemudian ada 4 tampah berisi nasi plus lauknya yang muter. Serangkaian acara family day ditutup dengan sholat dhuhur berjamaah. Harapannya setelah acara ini akan terjalin ukhuwah antar fungsionaris Eksis FE Unnes, sehingga Eksis menjadi keluarga yang solid dan kompak dalam menjalankan amanah dakwah di fakultas ekonomi tercinta, karena dakwah bukan hanya tugas pak Kiyai. Dan kebaikan harus diorganisir agar kebaikan itu tidak kalah dengan keburukan yang mungkin lebih terorganisir. Semoga ukhuwah ini akan terjalin hingga Allah yang akan memisahkan, Allah yang menyatukan kita dengan akidah yang sama sehingga terjalin lah ukhuwah islamiyah dan Allah pun yang akan memisahkan kita pula dengan segala kekuasaan-Nya. Semoga kita akan dipertemukan kembali di Jannah-Nya. Ukhuwah itu indah sob, melebihi indahnya pelangi.(Aji Prayoga)



Semarang, 6 April 2016