Membaca
merupakan aktivitas yang dapat menambah pengetahuan, wawasan dan dapat
mengembangkan pola pikir manusia. Dalam agama islam, perintah pertama dari
Allah kepada Nabi Muhammad adalah membaca yaitu melalui firman Allah yang
tertuang dalam surah Al Alaq ayat 1-5. Membaca adalah sumber dari berbagai ilmu
pengetahuan yang dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan manusia. Bagitupun
dengan menulis, dengan menulis dapat mengembangkan ide-ide dan kreatifitas
seseorang. Maka membaca dan menulis sangat penting bagi seseorang untuk dapat
mengenali dan mengubah dunia.
Namun,
budaya literasi di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan laporan
penelitian di bidang literasi yang dilakukan oleh Central Connecticut State
University di New Britain, Conn, Amerika Serikat menempatkan Indonesia pada
posisi 60 dari 61 negara. Selain penelitian diatas berdasarkan data UNESCO,
persentase minat baca Indonesia hanya 0,01 persen. Dari persentase tersebut
dapat dipahami bahwa dari 1.000 orang hanya ada satu orang yang terbiasa
membaca. Hasil penelitian tersebut menunjukkan betapa lemahnya budaya literasi
masyarakat Indonesia. Minimnya budaya literasi masyarakat Indonesia tidak hanya
dialami oleh masyarakat awam saja, kalangan terpelajar atau di dunia pendidikan
pun masih jauh dari budaya literasi.
Dari
banyaknya masalah mengenai lemahnya budaya literasi di Indonesia ini, maka
perlu adanya perbaikan dari bagian hulu atau dasar masyarakat Indonesia yaitu
dari lingkup terkecil seperti desa. Sebagai seorang mahasiswa, saya tidak ingin
hanya besar di kampus tetapi harus bisa besar juga di masyarakat dengan
berkontribusi langsung di masyarakat dengan aksi sosial kita. Maka dari itu
saya ingin membuat social project yang
akan saya lakukan di tahun 2017.
Project pertama
yang akan saya lakukan adalah mendirikan Rumah Baca yang bertempat di desa
tempat saya tinggal. Bukan hanya sekedar rumah baca tentunya, namun saya
berencana akan membuat kegiatan yang akan rutin dilaksanakan seminggu sekali
atau dua minggu sekali yang bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dan
menulis. Kegiatan tersebut dapat berupa Sharing
motivasi, lomba-lomba, dan pelatiahan menulis. Sasaran utama dari project
Rumah Buku dan kegiatan penunjangnya adalah untuk anak-anak dan pemuda di desa
saya. Namun tidak menghalangi bagi kalagan umur lainnya untuk memanfaatkan
fasilitas umum ini.
Mengapa
sasaran utamanya adalah anak-anak dan pemuda karena anak-anak adalah generasi
yang akan melanjutkan peran pemuda yang sekarang maka harus dibentuk
kebiasaan-kebiasaan yang dapat menunjang produktivitas mereka di masa
mendatang. Sedangkan pemuda adalah generasi yang seharusnya memiliki
produktivitas di bidangnya masing masing, budaya literasi sangat mendukung
untuk meningkatkan kualitas produktivitas.
Project yang
saya gagas ini baru memasuki tahap pencarian dana dan donatur dalam bentuk buku
atau peralatan lainya melalui proposal yang diberikan kepada dinas-dinas
terkait maupun perusahaan di wilayah Kabupaten Banyumas. Saya berharap dengan
berjalannya project ini akan banyak
memberikan manfaat untuk masyarakat di desa saya. Menyadarkan masyarakat akan
pentingnya budaya literasi dan membiasakan masyarakat untuk membaca dan menulis.
Dan akhirnya ikut berkontribusi mewujudkan cita-cita Negara yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa sesuai yang ada dalam pembukaan UUD 1945.